Jenis - Jenis Logam



Pada garis besarnya logam digolongkan menjadi dua, yaitu logam ferro dan logam non ferro. Logam ferro terdiri dari baja, baja tuang, paduan besi. Untuk logam non ferro dikelompokkan menjadi dua, yaitu logam berat dan logam ringan. Logam berat murni terdiri dari tembaga, timah putih, seng, timah hitam, nikel, wolfram, dan lain-lain. Sedangkan contoh logam berat paduan adalah kuningan, perunggu, dan patri. Logam ringan murni terdiri dari aluminium, perunggu, berylium. Contoh logam ringan paduan adalah anti corodal, aluman dan avional.

LOGAM FERRO

Logam ferro yang dimaksud adalah logam besi. Logam besi dalam pemakaiannya terlampau lunak, sehingga dipadukan dengan zat arang untuk mendapatkan sifat kekerasan. Adapun menurut pembagiannya logam ferro dibagi menjadi: 

a. Besi Tuang 
Komposisi: Campuran besi dan karbon, kadar karbon sekitar 4% 
Sifat: Rapuh, tidak dapat ditempa, baik untuk dituang, kuat dalam pemadatan, lemah dalam tegangan 
Penggunaan: Alas mesin, meja datar, badan ragum, bagian-bagian mesin bubut, blok silinder, cincin torak. 

b. Besi Tempa 
Komposisi: 99% besi murni dengan sidikit kotoran. 
Sifat: Dapat ditempa, liat, tidak dapat dituang, tetap seperti adonan bila dipanasi. 
Penggunaan: Rantai jangkar, kait keran, landasan kerja plat. 

c. Baja Lunak 
Komposisi: Campuran besi dan karbon. Kadar karbon 0,1% - 0,3%. 
Sifat: Dapat ditempa, liat. 
Penggunaan: Mur, baut, sekrup, pipa, keperluan umum dalam pembangunan. 

d. Baja Karbon Sedang 
Komposisi: Campuran besi dan karbon. Kadar karbon 0,4% - 0,6%. 
Sifat: Lebih kenyal daripada keras 
Penggunaan: Benda kerja tempa berat, poros, rel baja 

e. Baja Karbon Tinggi 
Komposisi: Campuran besi dan karbon. Kadar karbon 0,7% - 1,5%. 
Sifat: Dapat ditempa, dapat disepuh keras dan dimudakan, mudah ditempa. 
Penggunaan: Kikir, pahat, gergaji, tap, stempel, alat-alat mesin bubut dan sebagainya. 

f. Baja Cepat Tinggi 
Komposisi: Baja karbon tinggi ditambah nikel atau kobal, chrom atau tungsten. 
Sifat: Rapuh, tahan suhu tinggi tanpa kehilangan kerasnya, dapat disepuh keras dan dimudakan. 
Penggunaan: Mesin bubut, alat-alat mesin, mesin bor dan sebagainya. 

LOGAM NON FERRO 

Logam Non Ferro disebut juga dengan logam bukan besi, karena tidak mempunyai kandungan besi (Fe). Menurut massa jenisnya logam non ferro dibedakan 3 macam yaitu : 

• Logam Berat
Semua logam bukan besi yang mempunyai massa – jenis > 5 kg/dm3Contoh: Tembaga (Cu), Seng (Zn), Crom (Cr), Nikel (Ni), dll.

• Logam Ringan 
Semua logam bukan besi yang mempunyai massa – jenis < 5 kg/dm3Contoh: Aluminium (AI), Titanium (Ti), Magnesium (Mg), Berylium (Be). 

• Logam Mulia 
Logam mulia tersebut dikategorikan juga termasuk logam berat, tetapi mempunyai sifat-sifat khusus seperti: Tahan terhadap bahan kimia, tahan terhadap korosi, dll. Contoh: Emas (Au), Platina (Pt), Perak (Ag). 

Dari logam non ferro berat yang penting dalam paduan disebut tembaga, timah dan timbal. Dalam paduan ini dapat digunakan logam-logam berat sebagai unsur paduan seperti seng, antimon, perak, emas dan cadmium. Logam non ferro berat nikel, molibden dan wolfram merupakan elemen penting sebagai elemen paduan dalam baja. 

Logam non ferro ringan yang penting dalam paduannya disebut aluminium dan magnesium. 

Sifat mekanik logam non ferro pada umumnya tidak baik, tetapi hal ini dapat diperbaiki dengan paduan. Sedangkan pada umumnya logam non ferro tahan terhadap korosi, hal ini disebabkan kulit korosi yang kuat. Beberapa logam non ferro seperti tembaga dan aluminium mempunyai daya penghantar panas dan daya penghantar listrik yang baik. Yang termasuk jenis logam non ferro antara lain: 

a. Tembaga 
Warna: Coklat kemerah-merahan. 
Sifat: Dapat ditempa, liat, penghantar panas dan listrik yang baik, kukuh. 
Penggunaan: Suku bagian listrik, pemipaan, alat-alat dekorasi dan sebagainya. 

b. Aluminium 
Warna: Biru Putih 
Sifat: Dapat ditempa, liat, bobot ringan, penghantar yang baik, baik untuk dituang. 
Penggunaan: Alat-alat masak, reflector, industri mobil, industri pesawat terbang. 

c. Timbel 
Warna: Biru kelabu. 
Sifat: Dapat ditempa, sangat liat, tahan korosi air dan asam, bobot sangat berat. 
Penggunaan: Kabel, baterai, bubungan atap. 

d. Timah 
Warna: Bening keperak-perakan. 
Sifat: Dapat ditempa, liat tahan korosi. 
Penggunaan: Melapisi lembaran baja lunak (pelat timah), industri pengawetan. 

CAMPURAN NON FERRO 
Campuran non ferro ini merupakan campuran antara logam non ferro berat maupun logam non ferro ringan. Yang termasuk campuran non ferro antara lain:

a. Loyang 
Komposisi: Tembaga 65%, seng 35%. 
Sifat: Empuk, lunak. 
Penggunaan: Batang, kawat, sekrup, paku keeling, tuangan. 

b. Perunggu Fospor 
Komposisi: Tembaga 90%, timah 9%, fosfor 1%. 
Sifat: Kenyal, tahan korosi dengan baik. 
Penggunaan: Bantalan mesin, pompa air. 

c. Duralumin 
Komposisi: Aluminium 95%, tembaga 4%, mangan 1%. 
Sifat: Dapat ditempa, liat, dapat dipukul dengan palu, direntang 
Bobot: Ringan, kukuh. 
Penggunaan: Pesawat terbang, suku bagian kendaraan, paku keling, mur, baut. 

d. Pelat Timah 
Lembaran tipis baja lunak dilapis timah pada kedua belah sisi dan pada semua tepinya. Harus berhati-hati benar dalam menangani dan menyimpan pelat timah. Lembaran pelat timah harus disimpan dengan kertas atau bahan lain yang sesuai di antara setiap pelat untuk mencegah lepasnya lapis timah karena sesuatu hal. Bila lapis timah hilang akan timbul karatan. Pelat timah harus diberi tanda dengan pensil tajam dan dipotong tepat menurut garis itu. Tepi potongan harus dilapis dengan pateri, juga untuk mencegah terjadinya karatan. Bila tepi potongan berada pada sambungan, maka pematerian tepi dilakukan pada waktu memateri sambungan. Pelat timah sama sekali tidak boleh dipukul dengan martil. Harus dipergunakan kayu keras atau martil kayu. Landasan pande timah atau potongan-potongan kayu keras yang sesuai bentuknya dapat dipergunakan sebagai sarana pembentuk. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Macam - Macam Nyala Api Pada Las Oksiasetilin

Posisi Pengelasan 2F dan 2G Pipa

Sejarah Pengelasan