Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Jenis Dan Karakteristik Elektroda Tungsten Untuk Pengelasan TIG

Gambar
Elektroda Tungsten atau disebut juga Elektroda Wolfram dibuat dari Tungsten sinter dan untuk memperbaiki sifat-sifatnya dapat ditambah dengan oksida logam lain, pada umumnya thoriumoxid atau zirchoniumoxid. Elektroda Tungsten terdiri dari Elektroda Tungsten Murni dan Elektroda Tungsten Paduan. Baik elektroda Tungsten murni maupun paduan, memiliki keuntungan dan kerugian. Elektroda Tungsten Murni Keuntungan : harga lebih murah, pada arus bolak-balik efek rectifier tidak ada dan busur las stabil. Kerugian : daya nyala rendah, kurang awet, muatan arus rendah. Elektroda Tungten Paduan Keuntungan : lebih awet, muatan arus tinggi, daya nyala lebih baik. Kerugian : lebih mahal, dengan arus bolak-balik ada efek rectifier dan stabilitas busur rendah. Karakteristik Elektroda Tungsten berdasarkan Unsur Paduan EWTh (Elektroda Wolfram Thoriated) Thoriated Tungsten merupakan tungsten yang sangat umum digunakan di Amerika dan negara lain. Secara khusus, ia bekerja dengan baik

Sejarah Pengelasan

Gambar
Berdasarkan penemuan benda-benda sejarah dapat diketahui bahwa teknik penyambungan logam telah diketahui dari zaman prasejarah, misalnya pembrasingan logam paduan emas-tembaga dan pematrian paduan timbal-timah menurut keterangan yang didapat telah diketahui dan dipraktekkan dalam rentang waktu antara 4000 sampai 3000 SM. Sumber energi panas yang dipergunakan pada waktu itu diduga dihasilkan dari pembakaran kayu atau arang. Berhubung suhu yang diperoleh dengan pembakaran kayu dan arang sangat rendah maka teknik penyambungan ini pada waktu itu tidak dikembangkan lebih lanjut. Setelah energi listrik dapat dipergunakan dengan mudah, teknologi pengelasan maju dengan pesat sehingga menjadi suatu teknik penyambungan yang mutakhir. Cara-cara dan teknik-teknik pengelasan yang banyak digunakan pada waktu ini seperti las busur, las resistansi listrik, las termit dan las gas, pada umumnya diciptakan pada akhir abad ke 19. Alat-alat las busur dipakai secara luas setelah alat tersebut digunakan da

Cara Membagi Celah Dengan Rata Pada Pagar

Gambar
Pagar adalah sebuah pembatas tanah atau rumah agar bisa dibedakan tanah atau rumah tersebut. Selain itu, pagar juga berfungsi sebagai keamanan agar tak mudah di terobos. Pagar biasanya terbuat dari kayu, beton, besi dan lain-lain. Yang akan kita bahas adalah cara membagi celah pada besi, tapi rumus ini bisa digunakan juga untuk semua pagar untuk membagi celah. Berikut ini rumusnya: PC = (P + T) ÷ C - T Keterangan: PC = Panjang Celah Pagar P = Panjang Pagar T = Tebal/Panjang Bahan C = Jumlah Celah Sekarang kita coba terapkan. Diketahui: P = 100 cm T = 2 cm C = 10 celah Rumus: PC = (P + T) ÷ C - T PC = (100 + 2) ÷ 10 - 2 PC = 102 ÷ 10 - 2 PC = 10,2 - 2 PC = 8,2 cm Berikut gambar pagarnya dengan tebal frame 4 cm dan tinggi pagar 50 cm.