Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Jenis Dan Karakteristik Elektroda Tungsten Untuk Pengelasan TIG

Gambar
Elektroda Tungsten atau disebut juga Elektroda Wolfram dibuat dari Tungsten sinter dan untuk memperbaiki sifat-sifatnya dapat ditambah dengan oksida logam lain, pada umumnya thoriumoxid atau zirchoniumoxid. Elektroda Tungsten terdiri dari Elektroda Tungsten Murni dan Elektroda Tungsten Paduan. Baik elektroda Tungsten murni maupun paduan, memiliki keuntungan dan kerugian. Elektroda Tungsten Murni Keuntungan : harga lebih murah, pada arus bolak-balik efek rectifier tidak ada dan busur las stabil. Kerugian : daya nyala rendah, kurang awet, muatan arus rendah. Elektroda Tungten Paduan Keuntungan : lebih awet, muatan arus tinggi, daya nyala lebih baik. Kerugian : lebih mahal, dengan arus bolak-balik ada efek rectifier dan stabilitas busur rendah. Karakteristik Elektroda Tungsten berdasarkan Unsur Paduan EWTh (Elektroda Wolfram Thoriated) Thoriated Tungsten merupakan tungsten yang sangat umum digunakan di Amerika dan negara lain. Secara khusus, ia bekerja dengan baik

Sejarah Pengelasan

Gambar
Berdasarkan penemuan benda-benda sejarah dapat diketahui bahwa teknik penyambungan logam telah diketahui dari zaman prasejarah, misalnya pembrasingan logam paduan emas-tembaga dan pematrian paduan timbal-timah menurut keterangan yang didapat telah diketahui dan dipraktekkan dalam rentang waktu antara 4000 sampai 3000 SM. Sumber energi panas yang dipergunakan pada waktu itu diduga dihasilkan dari pembakaran kayu atau arang. Berhubung suhu yang diperoleh dengan pembakaran kayu dan arang sangat rendah maka teknik penyambungan ini pada waktu itu tidak dikembangkan lebih lanjut. Setelah energi listrik dapat dipergunakan dengan mudah, teknologi pengelasan maju dengan pesat sehingga menjadi suatu teknik penyambungan yang mutakhir. Cara-cara dan teknik-teknik pengelasan yang banyak digunakan pada waktu ini seperti las busur, las resistansi listrik, las termit dan las gas, pada umumnya diciptakan pada akhir abad ke 19. Alat-alat las busur dipakai secara luas setelah alat tersebut digunakan da

Cara Membagi Celah Dengan Rata Pada Pagar

Gambar
Pagar adalah sebuah pembatas tanah atau rumah agar bisa dibedakan tanah atau rumah tersebut. Selain itu, pagar juga berfungsi sebagai keamanan agar tak mudah di terobos. Pagar biasanya terbuat dari kayu, beton, besi dan lain-lain. Yang akan kita bahas adalah cara membagi celah pada besi, tapi rumus ini bisa digunakan juga untuk semua pagar untuk membagi celah. Berikut ini rumusnya: PC = (P + T) ÷ C - T Keterangan: PC = Panjang Celah Pagar P = Panjang Pagar T = Tebal/Panjang Bahan C = Jumlah Celah Sekarang kita coba terapkan. Diketahui: P = 100 cm T = 2 cm C = 10 celah Rumus: PC = (P + T) ÷ C - T PC = (100 + 2) ÷ 10 - 2 PC = 102 ÷ 10 - 2 PC = 10,2 - 2 PC = 8,2 cm Berikut gambar pagarnya dengan tebal frame 4 cm dan tinggi pagar 50 cm.

Posisi Pengelasan 6F dan 6G Pipa

Gambar
1. MATERI DAN BAHAN AJAR Posisi Pengelasan 6F adalah Pengelasan sambungan sudut/fillet posisi miring membentuk sudut 45 derajat sumbu simetri tidak dapat diputar pada pipa dengan las SMAW. Posisi Pengelasan 6G Pipa adalah Pengelasan sambungan tumpul/butt/groove posisi miring membentuk sudut 45 derajat sumbu simetri tidak dapat diputar pada pipa dengan las SMAW. Pengelasan pipa pada posisi sumbu miring 45 derajat tidak dapat diputar, baik 6F maupun 6G merupakan posisi yang paling sulit pada pengelasan pipa, karena disamping posisi tersebut mencakup : posisi di bawah tangan ( flat ), tegak ( vertikal ) dan posisi di atas kepala ( overhead), juga karena posisi 6F dan 6G tersebut berada pada posisi miring. Oleh karena itu pengelasan yang dilakukan secara benar dan sesuai prosedur merupakan salah satu hal terpenting untuk mencapai kualitas pengelasan secara maksimum dan efisien/ekonomis. 2. PPT Link:  https://drive.google.com/file/d/0B663haGG_RDLWFF6dkNGcGhSaHc/view?usp=dr

Posisi Pengelasan 5F dan 5G Pipa

Gambar
MATERI BAHAN Posisi 5F Pipa adalah pengelasan sambungan sudut/fillet pada sumbu simetri tidak dapat diputar pada pipa dengan Proses Las Busur Manual. Posisi 5G Pipa adalah pengelasan sambungan tumpul/butt/groove posisi sumbu simetri tidak dapat diputar pada pipa dengan Proses Las Busur Manual. VIDEO Link video 5F pipa:  https://m.youtube.com/watch?v=G3f88_8coNE Link video 5G pipa:  https://m.youtube.com/watch?v=8d0V7y3AmqA PPT https://drive.google.com/file/d/0B663haGG_RDLZmVqMGVhM3dDSlU/view?usp=drivesdk JOB SHEET A.   TUJUAN : Setelah melaksanakan pembelajaran peserta diharapkan akan mampu : 1.    Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja. 2.    Mengatur penggunaan arus pengelasan sesuai dengan pekerjaan. 3.    Menyambung 2 pipa dengan menggunakan las listrik sesuai SOP B.   ALAT DAN BAHAN :        1. Alat : a.    Seperangkat peralataan las busur manual. b.    Alat keselamatan dan kesehatan kerja kerja. c.    Lembaran ke

Posisi Pengelasan 2F dan 2G Pipa

Gambar
Penjelasan Posisi pengelasan 2F Pipa adalah posisi pengelasan menurut standar AWS yang berarti sambungan sudut mendatar atau horizontal pada pipa dan dapat diputar Posisi pengelasan 2G Pipa adalah posisi pengelasan menurut standar AWS yang berarti sambungan tumpul mendatar atau horizontal pada pipa dan dapat diputar Modul Link Modul Pengelasan Posisi 2F dan 2G Pipa.doc Video Video Pengelasan Posisi 2G Pipa

Ebook Mekanika Teknik K13 Untuk Teknik Bangunan

Gambar
        Mekanika teknik adalah ilmu yang mempelajari tentang statiska, dinamika, dll. Mekanika teknik dapat membantu untuk membuat struktur bangunan yang kuat agar bisa menahan beban yang sudah di tentukan. Ilmu ini banyak di terapkan pada Teknik Mesin dan cabangnya, dan juga di terapkan pada Teknik bangunan khususnya untuk menrancang struktur bangunan, baik itu bangunan basah atau pun bangunan kering.         Karena saya jurusan Teknik Pengelasan di sebuah SMK di Jakarta dan Mekanika Teknik masuk dalam kurikulum yang saya pelajari, maka saya wajib mempelajari tentang ilmu ini. Padahal Teknik Pengelasan yang di pelajari di sekolah saya lebih mengajarkan untuk mengetahui metode las dan posisi las yang benar. Mekanika Teknik ini bagus di pelajari bagi yang mau masuk kuliah Jurusan Teknik Mesin dan cabangnya, Teknik Sipil (Teknik Bangunan dan juga Arsitektur). Ebook ini terdiri dari, yaitu Mekanika Teknik Semester 1 dan Mekanika Teknik Semester 2. Berikut ini adalah daftar isi dari k

Posisi Pengelasan 1F dan 1G Pipa

Gambar
Penjelasan           1F pipa adalah posisi pengelasan menurut standar AWS yang berarti sambungan sudut atau fillet pada pipa posisi bawah tangan atau hand down pipa dapat di putar.           1G pipa adalah posis pengelasan menurut standar AWS yang berarti sambungan tumpul atau butt atau groove pada pipa posisi bawah tangan atau hand down pipa dapat di putar. Modul Link Modul Posisi Pengelasan 1F dan 1G Pipa.doc Video Video Pengelasan Posisi 1G Pipa SMAW

Proses Pembuatan Rangka Meja

Gambar
          Saya akan berbagi ilmu pada saat saya prakerin yaitu membuat Rangka meja, berikut ini bahan-bahan dan cara pembuatannya: (Gambar Kerja) 1.   Pertama, potong bahan dengan gerinda duduk dengan ukuran pelat 10 × 100 × 660 mm sebanyak 4 buah, pelat 10 × 100 × 700 mm sebanyak 4 buah, siku 40 panjang 1000 mm. (Bahan) 2.     Buatlah Kaki Meja dengan mengganjal 2 besi nako di ke-4 sisi menggunakan bahan besi pelat panjang 660 mm & pelat panjang 700 mm (seperti pada gambar). Setelah disusun rapi, cek dengan penggaris siku jika sudah siku cantumkan di ujung-ujung besi yang terpisah. Setelah di cantum, cek diagonal dahulu dan di pasangkan sekur agar ukuran diagonalnya tidak berubah (seperti pada gambar). Setelah itu las full (membuat jalur las) dan di gerinda rata.  (Gambar Penyambungan Besi Pelat) (Gambar Sekur Kaki Meja) 13.    Setelah kaki meja jadi, sambung besi siku dengan cara ditahan dengan besi hollow dari luar dan tahan dengan besi nako dari dalam

Posisi Pengelasan 4F dan 4G Pelat

Gambar
Materi  atau Bahan 4F dan 4G Posisi 4F adalah pengelasan sambungan sudut atau fillet posisi atas kepala pada pelat dengan proses SMAW. Posis 4G adalah pengelasan sambungan tumpul atau butt posisi atas kepala pada  pelat dengan proses SMAW. PPT link:  https://drive.google.com/file/d/0B663haGG_RDLZjdLdWoyNzFHUzg/view?usp=drivesdk Video Link video 4F: https://youtu.be/bUEN3rpV5po Link video 4G: https://youtu.be/Mc23mR_xyCM Job Sheet A.   TUJUAN : Setelah melaksanakan pembelajaran peserta diharapkan akan mampu : 1.    Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja. 2.    Mengatur penggunaan arus pengelasan sesuai dengan pekerjaan. 3.    Menyambung 2 plat dengan menggunakan las listrik sesuai SOP B.   ALAT DAN BAHAN :        1. Alat : a.    Seperangkat peralataan las busur manual. b.    Alat keselamatan dan kesehatan kerja kerja. c.    Lembaran kerja/gambar kerja        2. Bahan : a.    Plat baja karbon ukuran 50 x 20 mm (2 buah) b.  

Posisi Pengelasan 3F dan 3G Pelat

Gambar
1. Materi Pembelajaran Pengelasan Posisi 3F dan 3G           Posisi pengelasan 3f pelat adalah posisi pengelasan sambungan sudut vertikal pada pelat, cairan logam cenderung mengalir kebawah. Kecenderungan penetesan logam dapat ditangani dengan memiringkan elektroda 10 sampai 15 derajat kebawah           Posisi pengelasan 3g pelat adalah posisi pengelasan saambungan tumpul vertikal pada pelat, cairan logam cenderung mengalir kebawah. Kecenderungan penetesan logam dapat diatasi dengan memiringkan elektroda 10 sampai 15 derajat kebawah. 2. Video Video pembelajaran 3F Pelat:  https://m.youtube.com/watch?v=oylXbOOZh_c Video pembelajaran 3G Pelat: https://m.youtube.com/watch?v=FSSlL0-7Wok